Asam
lambung berlebih adalah suatu gejala maag dimana lambung terkena luka atau peradangan,
disebabkan karena pola makan yang tidak teratur dan bisa mengakibatkan perih
dan mual. Lambung memproduksi asam, untuk mencerna makanan dalam keadaan jadwal
yang teratur. Bahkan, saat tidur pun lambung tetap saja memproduksi asam walaupun
tidak ada makanan yang harus dihancurkan.
Asam
lambung sebenarnya sangat dibutuhkan untuk membantu pencernaan. Tanpa asam
lambung, makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dicerna dengan baik,
sehingga zat-zat gizi juga tidak bisa diserap oleh tubuh. Di dalam tubuh sangat
diperlukan jumlah asam lambung yang seimbang, karena jika berlebihan akan
menimbulkan penyakit Produksi asam lambung bertambah pada saat tubuh membutuhkannya,
yaitu saat makan.
Sebaliknya,
pada saat tubuh tidak membutuhkan, produksi asam lambung akan menurun kembali.
Karena itu, jadwal makan yang tidak teratur sering membuat lambung sulit
beradaptasi. Bila hal ini terjadi terus-menerus, akan terjadi kelebihan asam
dan akan mengiritasi dinding mukosa lambung. Banyak orang menganggap remeh penyakit
asam lambung. Padahal, jika asam lambung ini naik ke tenggorokan atau
kerongkongan akan mengakibatkan kerusakan saluran tenggorokan yang pada
gilirannya akan mengakibatkan kanker. Penyakit asam lambung yang naik ke
kerongkongan disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Gejala
GERD adalah rasa panas di dada, rasa tidak nyaman saat menelan, dan rasa sakit
saat menelan. Gejala tambahannya meliput serangan asam yang frekuen, batuk yang
lama dan terus menerus, suara serak, mual dan muntah, nyeri dada non cardiac
dan sendawa.
Tukak Lambung
Tukak
atau luka pada lambung dikenal dengan ulkus.
Kondisi ini terjadi karena lapisan pelindung lambung yang rusak dan radang pada
dinding lambung. Biasanya kondisi ini merupakan tahap awal sebelum terjadinya
tukak. Selama ini mungkin kita menyangka bahwa masalah pada lambung hanya disebabkan
oleh makanan terlalu pedas, terlalu asam, telat makan, atau factor lainnya.
Namun ternyata ada penyebab lain yaitu infeksi oleh bakteri helicobacter pylori.
Infeksi
kuman ini biasanya terjadi pada saat anak-anak. Diperkirakan sekitar setengah
penduduk dunia mengalami infeksi ini, namun sebagian besar tidak menyadarinya.
Penyebaran penyakit ini melalui kontak
langsung air liur, muntah, atau dari kotoran. Kuman ini juga dapat menular
melalui makanan yang terkontaminasi Pada awalnya kuman ini tidak menimbulkan
gejala hingga terjadi kerusakan terus menerus. Hal ini ditunjukkan oleh gejala
yang signifikan, seperti:
Rasa
nyeri dan terbakar pada daerah
Perut Mual,
terasa kembung kadang disertai muntah, Sering sendawa, Rasa nyeri yang sangat
parah dan menetap pada daerah perut Kesulitan menelan Buang air besar berdarah
kehitaman, muntah darah, atau mengeluarkan muntahan berwarna seperti kopi.
Tidak
hanya itu, tukak lambung jika tidak segera diobati dan dikonsultasikan kepada dokter,
bisa membawa penderita ke beberapa penyakit komplikasi lainnya seperti misalnya
radang pada dinding lambung yang dikenal dengan gastritis dan juga penyakit
kanker lambung.
Pencegahan Asam Lambung
Jika
asam lambung naik biasanya sebagian orang langsung mengkonsumsi obat yang
tergolong antasida atau penghambat sekresi asam lambung. Namun sebenarnya obat
tersebut hanya meredakan maag atau asam lambung untuk sementara,
penyakit
ini bisa kambuh kembali secara tiba-tiba dan mungkin akan lebih parah dari
sebelumnya. Hal yang harus diperhatikan adalah mengenali penyebab asam lambung
kambuh misalnya mungkin dari faktor pola makan Anda yang tidak teratur sesuai dengan
pola makan sehat, atau juga karena telat makan Berhati-hatilah dalam memilih
obat asam lambung, karena jika salah akan meningkatkan pertumbuhan bakteri dan
justru akan menimbulkan penyakit lain karena efek samping yang bervariasi dan
berbahaya juga. Hidari pula obat-obatan tertentu seperti golongan anticholinergenik dan theophyllin.
Selain
mengkonsumsi obat yang benar, beberapa hal di bawah ini adalah tips untuk
mencegah asam lambung kambuh :
Berhenti
merokok. Merokok dapat menyebabkan LES (Lower Esophageal Sphincter)
tidak bekerja secara normal. Selain itu, tembakau dapat memicu meningkatnya
produksi asam lambung. Kurangi berat badan. Berat
badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada perut dan mendorong asam
lambung ke kerongkongan Hindari memakan terlalu banyak makanan
dan waktu makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur. Jika
kita memakan terlalu banyak makanan, asam lambung akan dengan mudah terdorong
ke atas ke kerongkongan. Selain itu jikawaktu makan malam kita terlalu dekat
dengan jam tidur, itu juga akan memicu asam lambung untuk menekan ke atas.
Disarankan agar makan malam dilakukan sekitar pukul 18.00. Saat tidur, usahakan
kepala dan badan bagian atas lebih tinggi daripada perut dan badan bagian
bawah. Jika kita berbaring tanpa menggunakan bantal, asam lambung akan
mudah tertekan ke kerongkongan melalui LES. Tinggikan kepala kurang lebih 15 cm
saat tidur. Mengunyahlah lebih lama. Usahakan mengunyah
makanan sebanyak 32 kali sebelum makanan masuk ke dalam lambung. Dengan
mengunyah lebih lama bukan dikarenakan supaya makanan menjadi hancur melainkan untuk
memberikan kesempatan agar meningkatnya volume air ke dalam makanan tersebut.
Karena dalam ludah manusia terdapat berbagai jenis enzym seperti lipase, lisozim,
amylase, mukosa,
elektrolit dan bakterisida.